CCTV
A. PENGERTIAN CCTV
CCTV adalah sebuah kamera pengintai yang digunakan untuk menyediakan atau mengawasi suatu tempat yang dianggap rawan dari bahaya.
B. KEGUNAAN CCTV
Masalah keamanan sistem informasi yang dihadapi. Beberapa masalah keamanan sistem informasi yang biasa dijumpai pada perusahaan-perusahaan besar adalah :
1. Penggunaan perangkat lunak yang bervariasi dan berasal dari banyak vendor seringa tidak dapat dielakkan penggunaan sejumlah perangkat lunak dari beberapa vendor untuk membangun suatu sistem. Tetapi, disisi lain, penggunaan perangkat lunak tersebut akan lebih membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih besar dalam hal memonitor isu-isu keamanan, ketimbang sistem yang dibangun oleh perangkat lunak yang relatif homogen. Seringkali hal ini diperparah dengan tidak adanya suatu standar dan prosedur dalam pemilihan suatu sistem
Penulis menjumpai suatu perusahaan yang cukup besar yang ‘membebaskan’ karyawannya untuk ‘memilih’ sistem operasi dan aplikasi yang digunakan pada PC-nya. Pada suatu departemen saja, ada beberapa sistem operasi yang digunakan seperti Windows ME, Windows XP, dan Windows 2000 Professional. Sedang untuk program e-mailnya ada yang menggunakan Outlook, Eudora, Netscape, belum lagi aplikasi lain yang lebih bervariasi.
2. Identitas pengguna. Salah satu tujuan dari sistem keamanan adalah memastikan hanya orang yang berhak saja yang dapat akses ke suatu sistem. Untuk suatu perusahaan yang terdiri atas ratusan bahkan ribuan karyawan, serta memiliki beberapa sistem, maka tugas ini bukan tugas yang mudah. Tantangan pertama adalah memetakan otoritas karyawan terhadap sumber-sumber (resources) sistem informasi seperti server, file, database, aplikasi dan sebagainya. Katakan saja ada 1000 karyawan akan mengakses 10 aplikasi/files/database, maka akan ada 10.000 relasi yang harus dipetakan antara karyawan dan sumber sistem informasi tersebut.
Kedua, jika ada perubahan, seperti pindahnya karyawan dari suatu bagian ke bagian lain, atau jika ada karyawan yang keluar. Tentunya sistem tersebut harus dapat dengan cepat memodifikasi atau menghapus akses yang diberikan. Kerumitan ini akan lebih besar lagi jika sumber-sumber sistem informasi yang dimiliki perusahaan, tidak hanya diakses oleh karyawan internal, melainkan juga para vendor, mitra kerja, dan konsultan, baik dari dalam jaringan perusahaan maupun dari luar.
3. Deteksi dan proteksi secara tepat. Mendeteksi gangguan keamanan untuk jaringan yang terdiri atas puluhan server, puluhan peralatan jaringan, dan ratusan bahkan ribuan PC merupakan tugas yang tidak dapat dianggap enteng. Selain perlu waktu dan sumber daya manusia, keahlian khusus dalam hal keamanan sistem informasi sangat diperlukan untuk mengidentifikasi dan menginterpretasi informasi gangguan secara akurat, serta untuk menetapkan langkah-langkah penanggulannya secara cepat dan tepat.
Beberapa waktu lalu penulis mendapat telepon dari pelanggan yang mengeluh tentang Syn-Flood attack alert yang dihasilkan dari mesin Firewall-nya. Yang mengejutkan, pelanggan tersebut bukannya menanyakan apa arti dari alert itu dan bagaimana cara penanggulangannya, tetapi justru menanyakan bagaimana caranya supaya alert tersebut tidak muncul agar tidak memenuhi harddisk.
4. Security Patch. Dengan rasio antara jumlah tenaga administrator/teknisi keamanan sistem informasi dengan jumlah pengguna komputer sebesar 1:500 seperti kasus di atas, akan mudah ditebak bahwa pengamanan sistem informasi menjadi tidak efektif. Sebagai gambaran, waktu yang dibutuhkan seorang teknisi untuk melakukan security patching (instalasi program perbaikan yang berkaitan dengan keamanan suatu sistem) terhadap 500 pengguna komputer adalah lebih dari 30 hari kerja (dengan perhitungan 1 hari terdiri dari 8 jam kerja).
C. Perangkat Serta Penggunaan CCTV
Perangkat yang memadukan CCTV Intrusion Prevention System (IPS) secara singkat, IPS dapat dijelaskan sebagai perangkat yang memadukan antara fungsi Firewall (analoginya adalah satpam) dan sistem deteksi intrusi atau IDS (analoginya adalah kamera pemindai/CCTV). Beberapa vendor juga mengintegrasikan fitur anti virus atau anti worm ke dalam IPS-nya. Teknologi ini menjadi hangat belakangan ini, karena menjanjikan fungsi deteksi dan proteksi yang dapat dilakkan secara bersamaan dan otomatis. Sehingga suatu intrusi dapat dicegah di awal, sebelum menyebabkan kerusakan sistem. Beberapa vendor terkenal seperti Cisco, Symantec, Check Point, ISS, Netscreen (sekarang diambil alih oleh Juniper) juga telah menawarkan teknologi ini. Patch Management System mengurangi waktu dari puluhan hari menjadi beberapa jam saja dalam melakukan instalasi patch merupakan ROI yang sangat menjanjikan. Sehingga tidak heran beberapa vendor mulai menawarkan teknologi patch management system seperti Security ConfigureSoft, St. Bernard Software, PatchLink dan Citadel.
Identity Management Manajemen Indentitas adalh suatu sistem tersentral yang dibuat untuk memudahkan administrator untuk men-diseminasi identitas, password dan otoritas seorang karyawan ke beberapa sistem secara sekaligus. Dengan teknologi ini jelaskan memudahkan bagian personal/HR atau bagian lain dalam pemberian akses, modifiaksi akses maupun penghapuasan akses kepada karyawan secara langsung, tanpa atau sedikit melibatkan administrator TI dalam pengoperasiannya. Beberapa produk Identity Management juga mempunyai fungsi deteksi apabila seorang karyawan memiliki otoritas melebihi yang telah ditetapkan, seperti misalnya karyawan tersebut bersekongkol dengan administrator TI untuk mengubah otoritasnya secara manual.
Selain itu, fungsi pelaporan secara otomatis ataupun manual pada teknologi ini akan memudahkan setiap kepala bagian/manajer utnuk mengevaluasi tingkat otoritas/akses seorang karyawan terhadapa sistem yang dimilikinya atau dalam tanggung jawabnya. Penggunaan CCTV IP Camera, menggantikan CCTV konvensional. Tidak saja berfungsi untuk pengamanan perusahaan namun fitur-fitur yang dimiliki jauh lebih canggih dibandingkan CCTV konvensional. Bahkan CCTV conference tanpa harus dalam satu ruangan. Antara pejabat kantor pusat dan di kantor cabang bisa melakukan konferensi dengan menggunakan CCTV IP Camera. Melihat kecanggihan yang dimiliki CCTV IP Camera, tambah HANS, potensi pasar sangat tinggi. Banyak perusahaan yang memiliki kantor cabang memanfaatkan kecanggihan teknologi yang ada di CCTV IP Camera. Saat ini di dalam kehidupan kita sehari-hari barangkali rasa aman adalah faktor yang paling sering menjadi perbincangan. Hal ini dapat dimaklumi mengingat secara nyata faktor keamanan menjadi barang yang semakin mahal. Banyak cara diupayakan oleh setiap orang untuk mendapatkan rasa aman, baik bagi diri sendiri, keluarga ataupun bagi lingkungannya (tempat tinggal dan tempat kerja) mulai dari meningkatkan sistem keamanan lingkungan secara bersama-sama, melengkapi lingkungan tempat tinggal dengan seperangkat peralatan sistem keamanan yang didalamnya mungkin sudah meliputi sistem alarm, penggunaan kamera CCTV (Closed Circuit Television), menambah tenaga satuan pengaman, dan lain sebagainya. Salah satu trend upaya untuk meningkatkan keamanan saat ini adalah semakin maraknya kebutuhan dan keinginan dari masyarakat untuk menggunakan peralatan CCTV, yang pada akhirnya melahirkan banyaknya pilihan CCTV yang disediakan oleh vendor atau penyedia peralatan CCTV seperti misalnya Network Camera.
Teknologi Network Camera dikembangkan pertama kalinya sekitar tahun 1991 sebagai pengembangan dari WebCam di Universitas Cambridge, untuk menjawab adanya kebutuhan solusi sistem keamanan di area perbankan, airports dan kasino. Salah satu perusahaan riset di Amerika yaitu Frost & Sullivan memperkirakan bahwa kebutuhan pasar global terhadap Network Camera diperkirakan mencapai sekitar US S 441 juta sebelum tahun 2005.
D. Mengetahui Cara Kerja CCTV
Mengenal Teknologi suatu Network Camera Suatu Network Camera umumnya memiliki alamat IP tersendiri serta fungsi-fungsi tertentu yang sifatnya sudah built-in untuk mengatur system komunikasi jaringan. Semua yang dibutuhkan utnuk dapat melihat tampilan gambar melalui jaringan sdah terbentuk dalam satu unit tertentu. Suatu Network Camera dapat digambarkian sebagai kombinasi antara suatu kamera dengan satu computer, yang terhubung secara langsung ke dalam satu jaringan sebagaimana perangkat jaringan lainnya dan disertai dengan software-software tertentu seperti misalnya Web server, FTP server, FTP client, email client dan koneksi untuk alarm. Saat ini terdapat pula beberapa network camera yang bahkan sudah dilengkapi pula dengan fungsi-fungsi tambahan lainnya yang juga banyak dibutuhkan seperti motion detection dan output video analog. Adapun cara kerja sederhana suatu network camera dapat dilihat pada gambar diatas.
Komponen kamera akan menangkap obyek gambar yang akan ditransformasikan menjadi sinyal-sinyal elektronik, dan selanjutnya sinyal-sinyal tersebut akan dikonversikan dari format analog menjadi format digital dan ditransfer melalui sebuah komputer dan dikompresi untuk selanjutnya dikirim melalui jaringan.
Adapun cara untuk mengirimkan gambar melalui suatu jaringan :
1. Connecting the camera to the network, untuk system kamera CCTV surveillance yang digunakan di lokasi tertentu misalnya dalam satu gedung, biasanya akan cukup mudah bagi kita semua bila ingin menambah jumlah kamera yang dipasang tetapi kadang-kadang untuk dapat melihat tampilan gambar dari setiap kamera yang ada menjadi permasalahan tersendiri, karena sistem jaringan yang ada di gedung tersebut kurang mendukung. Seharusnya bila gedung tersebut sudah dilengkapi dengan sistem jaringan yang baik, berapapun penambahan jumlah kamera serta darimana saja kita akan melihat tampilan gambar dari setiap kamera tidak akan menjadi masalah.
2. The IP-Network Transmision Control Protocol / Internet Protocol (TCP/IP) saat ini merupakan protocol komunikasi computer yang umum digunakan di dunia maya/internet. Untuk di lokasi kantor, komputer yang ada umumnya dihubungkan melalui jaringan Ethernet, misalnya LAN (Local Area Network). Setiap perangkat/device dalam LAN tersebut harus memiliki suatu alamat yang unik yang disebut dengan IP Address, sehingga dapat terhubung secara langsung ke Internet.
3. Storing and transfering images tersedia beberapa jenis transmisi yang dapat digunakan untuk menghubungkan ke jaringan Internet. Beberapa diantaranya adalah modem standard dan ISDN (Integrated Service Digital Network), modem DSL (Digital Subscriber Line), modem TV kabel, koneksi TI, dan 10, 100 serta 1000 Mbit koneksi Ethernet. Selain itu juga masih ada modem telpon seluler, serta beberapa pilihan koneksi nirkabel lainnya. Images/tampilan gambar digital biasanya disimpan dalm suatu media yang disebut dengan harddisk. Satu harddisk memiliki kemampuan untuk menyimpan sampai sejumlah beberapa juta gambar. Pada saat kapasitas penyimpanan harddisk tersebut sudah penuh, komputer dapat diprogram untuk menghapus secara otomatis tampilan gambar yang sudah lama, sehingga akan tersedia space yang baru untuk menyimpan gambar-gambar yang baru.
4. Compression techniques and image resolution Kualitas tampilan gambar yang seringkali disebut dengan resolusi gambar diukur dalam pixels. Semakin detail tampilan suatu gambar, semakin besar jumlah pixel yang ditampilkan, dan akhirnya semakin besar data tersebut. Gambar yang terlihat secara detail membutuhkan kapasitas penyimpanan yang semakin besar di dalam harddisk dan tentunya membutuhkan kapasitas bandwith yang semakin besar untuk proses pengirimannya. Tampilan gambar yang akan disimpan dan dikirim melalui jaringa, terlebih dahulu harus dikompresi agar menghemat space dan bandwidth. Bila kapasitas bandwidth yang tersedia sangat terbatas, maka tampilan gambar tersebut masih memungkinkan untuk dapat dikirim dengan konsekuensi kualitas tampilan gambar diturunkan serta ukuran diperkecil. Biasanya standard kualitas tampilan gambar yang baik adalah JPEG (Joint Photographic Experts Group) dan MPEG (Moving Picture Experts Group). Sementara ini standard H digunakan untuk keperluan video conference.
5. Camera light requirements umumnya kualitas tampilan gambar yang kurang bagus juga karena dipengaruhi pencahayaan yang tidak mencukupi atau sangat kurang yang akan mengakibatkan warna yang muncul terlihat membosankan dan kabur. Ukuran yang digunakan dalam pencahayaan ini adalah Lux, misalnya sinar matahari yang terang memiliki ukuran 100.000 Lux, sinar lilin hanya 1 Lux. Untuk mendapatkan kualitas gambar yang bagus biasanya dibutuhkan sekitar 200 Lux.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar